Sunday, September 28, 2014

Sistem Ekskresi pada Manusia

Sistem ekskresi pada manusia merupakan proses pembuangan zat sisa yang merupakan hasil dari metabolisme tubuh.
Fungsinya sebagai proses pembuangan limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) mempertahankan temperatur tubuh dalam batasan yang normal (termoregulasi), homeostatis.
Gangguan bisa terjadi  pada sistem ekskresi karena berbagai faktor baik faktor internal seperti gangguan metabolik atau faktor eksternal seperti pola diet setiap hari. Hal tersebut karena sistem ekskresi berhubungan dengan pengolahan metabolisme pada tubuh manusia.

Sistem Ekskresi Manusia

Pada umumnya sistem ekskresi yang terjadi pada setiap makhluk hidup ini, akan menghasilkan zat sisa berupa kotoran-kotoran, yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga harus dikeluarkan oleh tubuh. Pada tubuh manusia, hasil tersebut berupa :
  • Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
  • Zat padat yaitu berupa feces (tinja)
  • Zat gas berupa karbon dioksida (CO2)
  • Uap air berupa H2O.
Alat-alat pada sistem ekskresi manisia :

1. Ginjal
Fungsi ginjal sebagai sistem ekskresi yaitu, Urine ini merupakan zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada hormone dan zat empedu yang memberikan warna kuning.
Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus yang mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara pada rongga ginjal. Kemudian urine dialirkan pada saluran ginjal (ureter) dan ditampung di dalam kantong kemih. Jika kantong kemih telah banyak mengandung urine, membuat dinding kantong tertekan sehingga otot pada pangkal kantong meregang yang menimbulkan rasa buang air kecil. Lalu selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra). 

2. Hati
Fungsi hati mampu merombak protein dan zat sisa seperti ureum. Dalam hati terjadi perombakan sel darah merah, untuk mengambil zat besi dan globin dipergunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah baru, lalu zat Hemin diubah menjadi zat warna empedu dan kemudian dibuang bersama urin.
Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limpa, yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu.

3. Paru-paru
Fungsi paru-paru manusia terdiri dari sepasang paru-paru yang berada padarongga dada dan berfungsi sebagai organ pernafasan dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 (karbondioksida) dan uap air (H2O). Uap air dan CO2 melakukan difusi di dalam alveolus, sehingga bisa dikeluarkan kembali melalui hidung.

4. Kulit
Fungsi kulit pada sistem ekskresi yakni dari adanya kelenjar keringat yang memiliki bentuk seperti saluran dan bergulung tak teratur dengan kapiler-kapiler darah. Kelenjar keringat tersebut menyerap kandungan air dan garam-garam dpada kapiler darah. Penyerapan yang berlangsung lebih banyak membuat pembuluh kapiler melebar yang bisa diakibatkan oleh suhu badan lebih tinggi dari lingkungan.

5. Usus
Berada pada rongga perut yang memiliki panjang ± 1 meter, karena terbentuk dari usus halus, usus 12 jari dan usus besar. Pada proses ekskresi menggunakan enzim-enzim pencernaan, untuk menghasilkan zat-zat sisa hasil pencernaan yang dikeluarkan melalui anus. Hasil ekskresi dari usus ini berupa zat padat yang disebut dengan feces.



No comments:

Post a Comment