Sunday, March 22, 2015

Tiga Penemu LED Biru Raih Nobel Fisika 2014


Dua ilmuwan Jepang dan satu dari Amerika Serikat, berhasil meraih Nobel Fisika 2014 atas jasanya menemukan lampu LED biru. Lampu jenis (Light Emitting Diode) LED ini merupakan generasi lampu yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

led
Mereka ialah Isamu Akasaki dan Hiroshi Amano dari Universitas Nagoya, serta Shuji Nakamura dari Universitas California. Pemenang Nobel Fisika 2014 ini akan berbagi hadiah sebesar 8 juta kronor atau sekitar Rp 13 miliar.
Ketiganya menciptakan LED biru dalam sebuah riset terpisah pada awal 1990-an. Sebelumnya, memang sudah diciptakan lampu LED oleh peneliti lain, namun itu masih berwarna merah dan hijau. Sedangkan warna biru ini merupakan sebuah inovasi karena cahayanya bisa digunakan untuk teknologi penerangan yang lebih hemat energi, termasuk untuk lampu jalan dan bahkan layar pada monitor dan smartphone saat ini.
Penemuan mereka terus disempurnakan hingga akhirnya dapat memancarkan cahaya putih terang yang tahan lama dan hemat energi. “Penemuan LED biru baru berusia 20 tahun, namun telah memberikan kontribusi untuk menciptakan cahaya putih dengan cara yang baru untuk kepentingan kita semua,” kata panitia Nobel dalam keterangan resminya.
nobel
Lampu LED biru mampu menghasilkan tingkat penerangan hingga 300 luminasi per watt. Tingkat penerangan itu setara dengan cahaya yang dihasilkan oleh 16 lampu pijar dan 70 lampu neon. Sedangkan daya tahan LED hingga 100.000 jam, lebih lama dibanding lampu pijar yang hanya 1.000 jam dan lampu neon 10.000 jam.
Sekitar seperempat dari konsumsi listrik dunia digunakan untuk tujuan penerangan, LED ini bisa berkontribusi untuk menghemat sumber daya bumi,” kata panitia Nobel yang menambahkan, “Penemuan mereka revolusioner. Bola lampu pijar menyala di abad 20, sedangkan abad ke 21 akan diterangi oleh lampu LED,”

No comments:

Post a Comment